.quickedit{display:none;}

Rabu, 24 Desember 2014

TUGAS IV BAHASA INDONESIA

Jelaskan karangan ilmiah harus faktual, objektif,sistematis dan menggunakan kalimat - kalimat yang lugas dan harus tuntas!

Karena hal - hal diatas seperti faktual,objektif, sistematis, lugas dan tuntas adalah faktor pendukung kualitas karangan. Karangan harus akurat dan faktual agar terjamin kebenaran informasi yang terkandung. Sementara objektif, sebuah karangan harus tertuju pada sebuah objek agar permasalahan tidak menyebar ke masalah yang tidak terkait. Sistematis maksudnya agar karangan tersusun sesuai kerangka. Sementara itu, lugas ialah penggunaan kata yang tepat dan tidak meninggalkan kesan ambigu agar pembaca mudah memahami isi dari karangan ilmiah yang dibuat. Faktor lain ialah tuntas, sebuah karangan ilmiah harus tuntas agar permasalahan yang dibahas pada karangan ilmiah tersebut bisa menemukan solusi untuk memenuhi tujuan dari karangan ilmiah tersebut di buat.

Nama    : Gita Nurfajriah
Kelas    : 3KA30
NPM    : 13112183

Tugas III - Bahasa Indonesia (Contoh Paragraf)

Pendidikan Gratis

Contoh Paragraf Argumentasi:

Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak

Contoh Paragraf  Persuasi:

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan penduduk yang berkualitas sebagai modal pembangunan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh bagi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat sangat penting di abad ke-21 ini. Indonesia sebagai negara berkembang, masih memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang masih cukup rendah. Menurut data United Nation Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan masyarakat Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara yang disurvei. Tingginya angka putus sekolah karena ketidakadaan biaya mungkin menjadi sebab rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia ini. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggungjawab seluruh komponen bangsa untuk membantu mereka yang membutuhkan agar dapat melanjutkan pendidikannya.

Nama      : Gita Nurfajriah
NPM      : 13112183
Kelas      : 3 KA 30

Referensi: 
http://www.clusm.com/2013/04/contoh-dan-pengertian-lengkap-paragraf.html


Minggu, 16 November 2014

Tugas Bahasa Indonesia 1

Apakah dengan menguasai materi-materi seperti;
-          Fungsi bahasa
-          Ragam bahasa
-          Ejaan
-          Diksi
-          Kalimat efektif
-          Alinea dan perkembangannya
-          Perencanaan penulisan karangan ilmiah
-          Kerangka karangan
-          Kutipan dan daftar pustaka

tujuan perkuliahan dapat dicapai?

Pembahasan

                Sebagaimana kita ketahui, tujuan dari perkuliahan Bahasa Indonesia ini ialah mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan dan terutama tulis sebagai sarana pengembangan gagasan ilmiah.
            Pada materi yang pertama yaitu fungsi bahasa. Fungsi bahasa sangatlah berpengaruh terhadap tujuan perkuliahan karena fungsi bahasa sendiri adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai bahasa Negara dan pemersatu bangsa
2.      Sebagai alat komunikasi
3.      Sebagai petunjuk identitas diri
4.      Sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan memahami fungsi-fungsi bahasa seperti diatas, maka kita sebagai pemuda dan pelajar akan menyadari pentingnya bahasa. Menyangkut fungsi bahasa yang tentunya kita gunakan dikehidupan sehari-hari dan terhadap masyarakat luar dan membutuhkan tutur bahasa yang baik. Fungsi bahasa disini ialah menjadi dasar pembelajaran tentang bahasa Indonesia agar pemuda dan pelajar bisa memahami bagaimana cara berbahasa yang baik dan benar.

Kemudian untuk materi yang kedua yaitu ragam bahasa. Ragam bahasa atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud dari bahasa yang ditandai dengan ciri-ciri linguistik dan non linguistik. Linguistik disini meliputi fonologi, morfologi dan sintaksis. Sementara non linguistik meliputi lokasi atau tempat, lingkungan social dan lingkungan keprofesian pemakainya.

Selain itu, ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan pokok pembicaraanya seperti ragam bahasa undang-undang, ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa ilmiah dan ragam bahasa panggung. Selain itu ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan pembicaraannya seperti ragam lisan dan ragam tulis.

Suatu individu tidak berada disuatu lingkungan , malainkan diberbagai macam lingkungan. Selain itu setiap individu juga dihadapkan dengan situasi atau keadaan yang berbeda. Sesuai dengan tujuan perkuliahan, dengan menguasai materi ragam bahasa, kita bisa memakai bahasa yang tepat untuk bertutur kata dan untuk sarana penulisan gagasan ilmiah.

Untuk materi selanjutnya, kita akan membahas tentang ejaan. Ejaan merupakan penggambaran / pelafalan bunyi bahasa dengan kaidah tulisan / huruf yang distandarisasikan dan mempunyai makna. Ejaan mempunyai tiga aspek yaitu :
1.      Aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad
2.      Aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan – satuan morfemis
3.      Aspek sintaksis yang menyangkut penanda berupa tanda baca
Dengan itu, materi ejaan juga berpengaruh akan tujuan perkuliahan. Ejaan sangat mempengaruhi penulisan sebagai sarana pengembangan gagasan ilmiah yang merupakan tujuan dari perkuliahan.
Materi selanjutnya ialah diksi. Diksi merupakan pilihan kata yang memiliki makna. Dalam penggunaannya, diksi haruslah tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek yang diharapkan.  Fungsi dari diksi anatara lain sebagai berikut:
-          Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham dengan apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
-          Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
-          Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
-          Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat dan sesuai sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Adapun elemen – elemen dari diksi, yaitu:
1.      Sinonim
Merupakan kata – kata yang memiliki persamaan makna.
2.      Antonim
Merupakan ungkapan berupa kata, frase atau kalimat yang maknanya dianggap kebalikan dari makna / ungkapan lain.
3.      Polisemi
Sebagai satuan bahasa terutama kata atau frase yang memiliki makna lebih dari satu.
4.      Hiponim
Suatu kata yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan berupa kata, frase atau kalimat yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan.
5.      Hipernim
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6.      Homonim
Merupakan kata – kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7.      Homofon
Merupakan kata – kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8.      Homograf
Merupakan kata – kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Berdasarkan penjelasan diatas, penguasaan diksi juga mempengaruhi akan tercapainya tujuan dari perkuliahan ini. sebab, dengan diksi kita bisa menggunakan kalimat yang menunjang terbentuknya kalimat atau penulisan yang tepat sehingga terciptanya pembicaraan / penulisan yang mudah dimengerti dan sesuai dengan tujuan penulisan / pembicaraan yang kita kehendak.
Untuk materi selanjutnya, yaitu mengenai  kalimat efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki makna yang lugas dengan menggunakan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh pendengar / pembaca.
Adapun ciri – ciri dari kalimat efeketif, yaitu:
-          Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K).
-          Kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan kata
Dalam membuat kalimat efektif jang  sampai menjadi kalimat yang ambigu. Artinya kalimat tidak manimbulkan yafsiran ganda.
-          Kehematan
Hemat disini maksudnya ialah hemat dalam penggunaan kata, frase atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Karena penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
-          Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur – unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.
-          Kesatuan dan Kepaduan
Memadukan pernyataan kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah – pecah.
-          Kesejajaran
Merupakan bentuk kata atau imbuhan yang menggunakan kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
-          Ketegasan
Ketegasan disini artinya ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat untuk membentuk suatu penekanan.

Kalimat efektif akan membantu menyampaikan maksud penulisan / pembicaraan yang kita sampaikan tanpa memecahkan gagasan dan penafsiran pembaca / pendengar.

Selain itu, dalam penulisan harus menggunakan alinea. Alinea merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat yang bisa disebut dengan penuangan ide melalui kalimat yang bersatu dengan topik yang sama. Alinea juga disebut paragraph atau karangan singkat.

Macam – macam alinea berdasarkan isinya, antara lain sebagai berikut:
-          Alinea Persuatif yang berisi promosi sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
-          Alinea Argumentatif yang membahas satu masalah dengan bukti – bukti alasan yang mendukung.
-          Alinea Naratif yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
-          Alinea Deskriptif yang menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
-          Alinea Ekspositoris yang memparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.

Adapun metode pengembangan alinea, yaitu:
a.       Metode Definisi
Yang dimaksud definisi ialah usaha penulis untuk menerangkan pengertian / konsep istilah terteantu.
b.      Metode Proses
Sebuah alinea dikatakan menggunakan metode proses apabika isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan sesuatu. Urutan harus disusun secara kronologis.
c.       Metode Contoh
Dalam gagasan ilmiah, contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh – contoh terurai, lebih – lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk alinea.
d.      Metode Sebab – Akibat
Metode ini dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Metode ini biasanya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis.
e.       Metode Perbandingan
Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Karena topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.

Materi alinea dan perkembangannya ini tentu mempengaruhi tujuan perkuliahan. Karena denngan mengetahui metode pengembangan dari alinea sendiri, penulis bisa memahami bagaimana menulis suatu gagasan ilmiah dengan menggunakan alinea.
Selanjutnya kita akan membahas tentang Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah. Sesuai dengan salah satu tujuan perkuliahan yaitu mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar terutama untuk penulisan gagasan ilmiah, perancanaan penulisan karangan ilmiah ini sangatlah dibutuhkan untuk memudahkan proses penulisan karangan ilmiah tersebut. Beberapa langkah yang harus dilalui meliputi:
1.      Memilih topik
Artinya memilih apa yang akan menjadipokok pembicaraan. Topik dapat diperoleh dari berbagi sumber seperti pengalaman, pengamatan, pendapat dan khayalan. Namun sebagian besar gagasan ilmiah memilih sumber dari pengamatan, pengalaman dan penalaran. Topic yang dipilih pun harus menarik, tidak terlalu luas atau sempit. Topic yang di pilih sesuai dengan kemampuan penulisan serta topic yang dikaji hendaknya bermanfaat.
2.      Merumuskan tujuan penulisan
Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis dalam penulisan selanjutnya dengan menentukan tujuan penulisan.
3.      Mengumpulkan bahan
Bahan – bahan yang diperoleh dari berbagai sumber sebaiknya dicatat dalam kartu – kartu informasi. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan penulis dalam mrlacak sumber informasi dalam penulisannya.
4.      Menyusun kerangka
Penyusunan kerangka ini dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis – garis besar dari suatu karangan yang akan dibahas.

Dengan pembahasan materi perencanaan penulisan karangan ilmiah ini, kita bisa memahami bagaimana mengembangkan gagasan ilmiah dengan mudah dan mengetahui langkah – langkah pembuatan gagasan ilmiah sendiri.

Akhir dari tahap penulisan karangan ilmiah ialah menyusun kerangka. Kerangka yang dimaskud ialah kerangka karangan. Seperti yang sudah dijabarkan pada menyusun kerangka, kerangka dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak  keluar dari tema atau pembicaraan yang dituju. Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan, sehingga penulis hanya mengembangkan kerangka tersebut sesuai dari sumber dan informasi yang diperoleh menjadisebuah karangan yang sesuai tujuan. Dengan bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianilisa dan dipertimbangan secara menyuluruh.


 Nama: Gita Nurfajriah
 Kelas: 3KA30
 NPM: 13112183

Tugas Bahasa Indonesia 1

Apakah dengan menguasai materi-materi seperti;
-          Fungsi bahasa
-          Ragam bahasa
-          Ejaan
-          Diksi
-          Kalimat efektif
-          Alinea dan perkembangannya
-          Perencanaan penulisan karangan ilmiah
-          Kerangka karangan
-          Kutipan dan daftar pustaka

tujuan perkuliahan dapat dicapai?

Pembahasan

                Sebagaimana kita ketahui, tujuan dari perkuliahan Bahasa Indonesia ini ialah mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan dan terutama tulis sebagai sarana pengembangan gagasan ilmiah.
            Pada materi yang pertama yaitu fungsi bahasa. Fungsi bahasa sangatlah berpengaruh terhadap tujuan perkuliahan karena fungsi bahasa sendiri adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai bahasa Negara dan pemersatu bangsa
2.      Sebagai alat komunikasi
3.      Sebagai petunjuk identitas diri
4.      Sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan memahami fungsi-fungsi bahasa seperti diatas, maka kita sebagai pemuda dan pelajar akan menyadari pentingnya bahasa. Menyangkut fungsi bahasa yang tentunya kita gunakan dikehidupan sehari-hari dan terhadap masyarakat luar dan membutuhkan tutur bahasa yang baik. Fungsi bahasa disini ialah menjadi dasar pembelajaran tentang bahasa Indonesia agar pemuda dan pelajar bisa memahami bagaimana cara berbahasa yang baik dan benar.

Kemudian untuk materi yang kedua yaitu ragam bahasa. Ragam bahasa atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud dari bahasa yang ditandai dengan ciri-ciri linguistik dan non linguistik. Linguistik disini meliputi fonologi, morfologi dan sintaksis. Sementara non linguistik meliputi lokasi atau tempat, lingkungan social dan lingkungan keprofesian pemakainya.

Selain itu, ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan pokok pembicaraanya seperti ragam bahasa undang-undang, ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa ilmiah dan ragam bahasa panggung. Selain itu ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan pembicaraannya seperti ragam lisan dan ragam tulis.

Suatu individu tidak berada disuatu lingkungan , malainkan diberbagai macam lingkungan. Selain itu setiap individu juga dihadapkan dengan situasi atau keadaan yang berbeda. Sesuai dengan tujuan perkuliahan, dengan menguasai materi ragam bahasa, kita bisa memakai bahasa yang tepat untuk bertutur kata dan untuk sarana penulisan gagasan ilmiah.

Untuk materi selanjutnya, kita akan membahas tentang ejaan. Ejaan merupakan penggambaran / pelafalan bunyi bahasa dengan kaidah tulisan / huruf yang distandarisasikan dan mempunyai makna. Ejaan mempunyai tiga aspek yaitu :
1.      Aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad
2.      Aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan – satuan morfemis
3.      Aspek sintaksis yang menyangkut penanda berupa tanda baca
Dengan itu, materi ejaan juga berpengaruh akan tujuan perkuliahan. Ejaan sangat mempengaruhi penulisan sebagai sarana pengembangan gagasan ilmiah yang merupakan tujuan dari perkuliahan.
Materi selanjutnya ialah diksi. Diksi merupakan pilihan kata yang memiliki makna. Dalam penggunaannya, diksi haruslah tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek yang diharapkan.  Fungsi dari diksi anatara lain sebagai berikut:
-          Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham dengan apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
-          Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
-          Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
-          Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat dan sesuai sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Adapun elemen – elemen dari diksi, yaitu:
1.      Sinonim
Merupakan kata – kata yang memiliki persamaan makna.
2.      Antonim
Merupakan ungkapan berupa kata, frase atau kalimat yang maknanya dianggap kebalikan dari makna / ungkapan lain.
3.      Polisemi
Sebagai satuan bahasa terutama kata atau frase yang memiliki makna lebih dari satu.
4.      Hiponim
Suatu kata yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan berupa kata, frase atau kalimat yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan.
5.      Hipernim
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6.      Homonim
Merupakan kata – kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7.      Homofon
Merupakan kata – kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8.      Homograf
Merupakan kata – kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Berdasarkan penjelasan diatas, penguasaan diksi juga mempengaruhi akan tercapainya tujuan dari perkuliahan ini. sebab, dengan diksi kita bisa menggunakan kalimat yang menunjang terbentuknya kalimat atau penulisan yang tepat sehingga terciptanya pembicaraan / penulisan yang mudah dimengerti dan sesuai dengan tujuan penulisan / pembicaraan yang kita kehendak.
Untuk materi selanjutnya, yaitu mengenai  kalimat efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki makna yang lugas dengan menggunakan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh pendengar / pembaca.
Adapun ciri – ciri dari kalimat efeketif, yaitu:
-          Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K).
-          Kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan kata
Dalam membuat kalimat efektif jang  sampai menjadi kalimat yang ambigu. Artinya kalimat tidak manimbulkan yafsiran ganda.
-          Kehematan
Hemat disini maksudnya ialah hemat dalam penggunaan kata, frase atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Karena penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
-          Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur – unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.
-          Kesatuan dan Kepaduan
Memadukan pernyataan kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah – pecah.
-          Kesejajaran
Merupakan bentuk kata atau imbuhan yang menggunakan kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
-          Ketegasan
Ketegasan disini artinya ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat untuk membentuk suatu penekanan.

Kalimat efektif akan membantu menyampaikan maksud penulisan / pembicaraan yang kita sampaikan tanpa memecahkan gagasan dan penafsiran pembaca / pendengar.

Selain itu, dalam penulisan harus menggunakan alinea. Alinea merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat yang bisa disebut dengan penuangan ide melalui kalimat yang bersatu dengan topik yang sama. Alinea juga disebut paragraph atau karangan singkat.

Macam – macam alinea berdasarkan isinya, antara lain sebagai berikut:
-          Alinea Persuatif yang berisi promosi sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
-          Alinea Argumentatif yang membahas satu masalah dengan bukti – bukti alasan yang mendukung.
-          Alinea Naratif yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
-          Alinea Deskriptif yang menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
-          Alinea Ekspositoris yang memparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.

Adapun metode pengembangan alinea, yaitu:
a.       Metode Definisi
Yang dimaksud definisi ialah usaha penulis untuk menerangkan pengertian / konsep istilah terteantu.
b.      Metode Proses
Sebuah alinea dikatakan menggunakan metode proses apabika isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan sesuatu. Urutan harus disusun secara kronologis.
c.       Metode Contoh
Dalam gagasan ilmiah, contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh – contoh terurai, lebih – lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk alinea.
d.      Metode Sebab – Akibat
Metode ini dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Metode ini biasanya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis.
e.       Metode Perbandingan
Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Karena topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.

Materi alinea dan perkembangannya ini tentu mempengaruhi tujuan perkuliahan. Karena denngan mengetahui metode pengembangan dari alinea sendiri, penulis bisa memahami bagaimana menulis suatu gagasan ilmiah dengan menggunakan alinea.
Selanjutnya kita akan membahas tentang Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah. Sesuai dengan salah satu tujuan perkuliahan yaitu mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar terutama untuk penulisan gagasan ilmiah, perancanaan penulisan karangan ilmiah ini sangatlah dibutuhkan untuk memudahkan proses penulisan karangan ilmiah tersebut. Beberapa langkah yang harus dilalui meliputi:
1.      Memilih topik
Artinya memilih apa yang akan menjadipokok pembicaraan. Topik dapat diperoleh dari berbagi sumber seperti pengalaman, pengamatan, pendapat dan khayalan. Namun sebagian besar gagasan ilmiah memilih sumber dari pengamatan, pengalaman dan penalaran. Topic yang dipilih pun harus menarik, tidak terlalu luas atau sempit. Topic yang di pilih sesuai dengan kemampuan penulisan serta topic yang dikaji hendaknya bermanfaat.
2.      Merumuskan tujuan penulisan
Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis dalam penulisan selanjutnya dengan menentukan tujuan penulisan.
3.      Mengumpulkan bahan
Bahan – bahan yang diperoleh dari berbagai sumber sebaiknya dicatat dalam kartu – kartu informasi. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan penulis dalam mrlacak sumber informasi dalam penulisannya.
4.      Menyusun kerangka
Penyusunan kerangka ini dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis – garis besar dari suatu karangan yang akan dibahas.

Dengan pembahasan materi perencanaan penulisan karangan ilmiah ini, kita bisa memahami bagaimana mengembangkan gagasan ilmiah dengan mudah dan mengetahui langkah – langkah pembuatan gagasan ilmiah sendiri.

Akhir dari tahap penulisan karangan ilmiah ialah menyusun kerangka. Kerangka yang dimaskud ialah kerangka karangan. Seperti yang sudah dijabarkan pada menyusun kerangka, kerangka dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak  keluar dari tema atau pembicaraan yang dituju. Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan, sehingga penulis hanya mengembangkan kerangka tersebut sesuai dari sumber dan informasi yang diperoleh menjadisebuah karangan yang sesuai tujuan. Dengan bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianilisa dan dipertimbangan secara menyuluruh.


 Nama: Gita Nurfajriah
 Kelas: 3KA30
 NPM: 13112183

Selasa, 21 Oktober 2014

TUGAS BAHASA INDONDESIA 1

TUGAS BAHASA INDONESIA

Apakah dengan menguasai materi-materi seperti;
-          Fungsi bahasa
-          Ragam bahasa
-          Ejaan
-          Diksi
-          Kalimat efektif
-          Alinea dan perkembangannya
-          Perencanaan penulisan karangan ilmiah
-          Kerangka karangan
-          Kutipan dan daftar pustaka

tujuan perkuliahan dapat dicapai?

Pembahasan

                Sebagaimana kita ketahui, tujuan dari perkuliahan Bahasa Indonesia ini ialah mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan dan terutama tulis sebagai sarana pengembangan gagasan ilmiah.
            Pada materi yang pertama yaitu fungsi bahasa. Fungsi bahasa sangatlah berpengaruh terhadap tujuan perkuliahan karena fungsi bahasa sendiri adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai bahasa Negara dan pemersatu bangsa
2.      Sebagai alat komunikasi
3.      Sebagai petunjuk identitas diri
4.      Sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan memahami fungsi-fungsi bahasa seperti diatas, maka kita sebagai pemuda dan pelajar akan menyadari pentingnya bahasa. Menyangkut fungsi bahasa yang tentunya kita gunakan dikehidupan sehari-hari dan terhadap masyarakat luar dan membutuhkan tutur bahasa yang baik. Fungsi bahasa disini ialah menjadi dasar pembelajaran tentang bahasa Indonesia agar pemuda dan pelajar bisa memahami bagaimana cara berbahasa yang baik dan benar.

Kemudian untuk materi yang kedua yaitu ragam bahasa. Ragam bahasa atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud dari bahasa yang ditandai dengan ciri-ciri linguistik dan non linguistik. Linguistik disini meliputi fonologi, morfologi dan sintaksis. Sementara non linguistik meliputi lokasi atau tempat, lingkungan social dan lingkungan keprofesian pemakainya.

Selain itu, ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan pokok pembicaraanya seperti ragam bahasa undang-undang, ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa ilmiah dan ragam bahasa panggung. Selain itu ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan pembicaraannya seperti ragam lisan dan ragam tulis.

Suatu individu tidak berada disuatu lingkungan , malainkan diberbagai macam lingkungan. Selain itu setiap individu juga dihadapkan dengan situasi atau keadaan yang berbeda. Sesuai dengan tujuan perkuliahan, dengan menguasai materi ragam bahasa, kita bisa memakai bahasa yang tepat untuk bertutur kata dan untuk sarana penulisan gagasan ilmiah.

Untuk materi selanjutnya, kita akan membahas tentang ejaan. Ejaan merupakan penggambaran / pelafalan bunyi bahasa dengan kaidah tulisan / huruf yang distandarisasikan dan mempunyai makna. Ejaan mempunyai tiga aspek yaitu :
1.      Aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad
2.      Aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan – satuan morfemis
3.      Aspek sintaksis yang menyangkut penanda berupa tanda baca
Dengan itu, materi ejaan juga berpengaruh akan tujuan perkuliahan. Ejaan sangat mempengaruhi penulisan sebagai sarana pengembangan gagasan ilmiah yang merupakan tujuan dari perkuliahan.
Materi selanjutnya ialah diksi. Diksi merupakan pilihan kata yang memiliki makna. Dalam penggunaannya, diksi haruslah tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek yang diharapkan.  Fungsi dari diksi anatara lain sebagai berikut:
-          Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham dengan apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
-          Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
-          Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
-          Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat dan sesuai sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Adapun elemen – elemen dari diksi, yaitu:
1.      Sinonim
Merupakan kata – kata yang memiliki persamaan makna.
2.      Antonim
Merupakan ungkapan berupa kata, frase atau kalimat yang maknanya dianggap kebalikan dari makna / ungkapan lain.
3.      Polisemi
Sebagai satuan bahasa terutama kata atau frase yang memiliki makna lebih dari satu.
4.      Hiponim
Suatu kata yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan berupa kata, frase atau kalimat yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan.
5.      Hipernim
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
6.      Homonim
Merupakan kata – kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7.      Homofon
Merupakan kata – kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8.      Homograf
Merupakan kata – kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Berdasarkan penjelasan diatas, penguasaan diksi juga mempengaruhi akan tercapainya tujuan dari perkuliahan ini. sebab, dengan diksi kita bisa menggunakan kalimat yang menunjang terbentuknya kalimat atau penulisan yang tepat sehingga terciptanya pembicaraan / penulisan yang mudah dimengerti dan sesuai dengan tujuan penulisan / pembicaraan yang kita kehendak.
Untuk materi selanjutnya, yaitu mengenai  kalimat efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki makna yang lugas dengan menggunakan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh pendengar / pembaca.
Adapun ciri – ciri dari kalimat efeketif, yaitu:
-          Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K).
-          Kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan kata
Dalam membuat kalimat efektif jang  sampai menjadi kalimat yang ambigu. Artinya kalimat tidak manimbulkan yafsiran ganda.
-          Kehematan
Hemat disini maksudnya ialah hemat dalam penggunaan kata, frase atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Karena penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
-          Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur – unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.
-          Kesatuan dan Kepaduan
Memadukan pernyataan kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah – pecah.
-          Kesejajaran
Merupakan bentuk kata atau imbuhan yang menggunakan kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
-          Ketegasan
Ketegasan disini artinya ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat untuk membentuk suatu penekanan.

Kalimat efektif akan membantu menyampaikan maksud penulisan / pembicaraan yang kita sampaikan tanpa memecahkan gagasan dan penafsiran pembaca / pendengar.

Selain itu, dalam penulisan harus menggunakan alinea. Alinea merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat yang bisa disebut dengan penuangan ide melalui kalimat yang bersatu dengan topik yang sama. Alinea juga disebut paragraph atau karangan singkat.

Macam – macam alinea berdasarkan isinya, antara lain sebagai berikut:
-          Alinea Persuatif yang berisi promosi sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
-          Alinea Argumentatif yang membahas satu masalah dengan bukti – bukti alasan yang mendukung.
-          Alinea Naratif yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
-          Alinea Deskriptif yang menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
-          Alinea Ekspositoris yang memparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.

Adapun metode pengembangan alinea, yaitu:
a.       Metode Definisi
Yang dimaksud definisi ialah usaha penulis untuk menerangkan pengertian / konsep istilah terteantu.
b.      Metode Proses
Sebuah alinea dikatakan menggunakan metode proses apabika isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan sesuatu. Urutan harus disusun secara kronologis.
c.       Metode Contoh
Dalam gagasan ilmiah, contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh – contoh terurai, lebih – lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk alinea.
d.      Metode Sebab – Akibat
Metode ini dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Metode ini biasanya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis.
e.       Metode Perbandingan
Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Karena topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.

Materi alinea dan perkembangannya ini tentu mempengaruhi tujuan perkuliahan. Karena denngan mengetahui metode pengembangan dari alinea sendiri, penulis bisa memahami bagaimana menulis suatu gagasan ilmiah dengan menggunakan alinea.
Selanjutnya kita akan membahas tentang Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah. Sesuai dengan salah satu tujuan perkuliahan yaitu mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar terutama untuk penulisan gagasan ilmiah, perancanaan penulisan karangan ilmiah ini sangatlah dibutuhkan untuk memudahkan proses penulisan karangan ilmiah tersebut. Beberapa langkah yang harus dilalui meliputi:
1.      Memilih topik
Artinya memilih apa yang akan menjadipokok pembicaraan. Topik dapat diperoleh dari berbagi sumber seperti pengalaman, pengamatan, pendapat dan khayalan. Namun sebagian besar gagasan ilmiah memilih sumber dari pengamatan, pengalaman dan penalaran. Topic yang dipilih pun harus menarik, tidak terlalu luas atau sempit. Topic yang di pilih sesuai dengan kemampuan penulisan serta topic yang dikaji hendaknya bermanfaat.
2.      Merumuskan tujuan penulisan
Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis dalam penulisan selanjutnya dengan menentukan tujuan penulisan.
3.      Mengumpulkan bahan
Bahan – bahan yang diperoleh dari berbagai sumber sebaiknya dicatat dalam kartu – kartu informasi. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan penulis dalam mrlacak sumber informasi dalam penulisannya.
4.      Menyusun kerangka
Penyusunan kerangka ini dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis – garis besar dari suatu karangan yang akan dibahas.

Dengan pembahasan materi perencanaan penulisan karangan ilmiah ini, kita bisa memahami bagaimana mengembangkan gagasan ilmiah dengan mudah dan mengetahui langkah – langkah pembuatan gagasan ilmiah sendiri.

Akhir dari tahap penulisan karangan ilmiah ialah menyusun kerangka. Kerangka yang dimaskud ialah kerangka karangan. Seperti yang sudah dijabarkan pada menyusun kerangka, kerangka dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak  keluar dari tema atau pembicaraan yang dituju. Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan, sehingga penulis hanya mengembangkan kerangka tersebut sesuai dari sumber dan informasi yang diperoleh menjadisebuah karangan yang sesuai tujuan. Dengan bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianilisa dan dipertimbangan secara menyuluruh. Sehingga karangan yang kita buat akan terarah dan tidak memecahkan pokok pembicaraan dan mudah dimengerti oleh pembaca.

Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Sedangkan daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Dalam sebuah penulisan, tentu kita harus mengambil dari sumber – sumber baik dari sumber wawancara, mau pun media cetak seperti halnya buku. ). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Dengan pembahasan materi ini, kita bisa memahami bagaimana cara penyertaan kutipan dan daftar pustaka didalam gagasan yang kita buat.

Referensi:

Oleh:
Nama   : Gita Nurfajriah
Kelas   ; 3KA30
NPM    ; 13112183