Apakah
dengan menguasai materi-materi seperti;
-
Fungsi
bahasa
-
Ragam
bahasa
-
Ejaan
-
Diksi
-
Kalimat
efektif
-
Alinea
dan perkembangannya
-
Perencanaan
penulisan karangan ilmiah
-
Kerangka
karangan
-
Kutipan
dan daftar pustaka
tujuan
perkuliahan dapat dicapai?
Pembahasan
Sebagaimana kita ketahui, tujuan
dari perkuliahan Bahasa Indonesia ini ialah mampu menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar secara lisan dan terutama tulis sebagai sarana
pengembangan gagasan ilmiah.
Pada materi yang pertama yaitu fungsi
bahasa. Fungsi bahasa sangatlah berpengaruh terhadap tujuan perkuliahan
karena fungsi bahasa sendiri adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahasa Negara dan
pemersatu bangsa
2. Sebagai alat komunikasi
3. Sebagai petunjuk identitas diri
4. Sebagai alat pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Dengan
memahami fungsi-fungsi bahasa seperti diatas, maka kita sebagai pemuda dan
pelajar akan menyadari pentingnya bahasa. Menyangkut fungsi bahasa yang
tentunya kita gunakan dikehidupan sehari-hari dan terhadap masyarakat luar dan
membutuhkan tutur bahasa yang baik. Fungsi bahasa disini ialah menjadi dasar
pembelajaran tentang bahasa Indonesia agar pemuda dan pelajar bisa memahami
bagaimana cara berbahasa yang baik dan benar.
Kemudian
untuk materi yang kedua yaitu ragam bahasa. Ragam bahasa atau
variasi bahasa adalah bentuk atau wujud dari bahasa yang ditandai dengan
ciri-ciri linguistik dan non linguistik. Linguistik disini meliputi fonologi,
morfologi dan sintaksis. Sementara non linguistik meliputi lokasi atau tempat,
lingkungan social dan lingkungan keprofesian pemakainya.
Selain
itu, ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan pokok pembicaraanya seperti ragam
bahasa undang-undang, ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa ilmiah dan ragam
bahasa panggung. Selain itu ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan
pembicaraannya seperti ragam lisan dan ragam tulis.
Suatu
individu tidak berada disuatu lingkungan , malainkan diberbagai macam
lingkungan. Selain itu setiap individu juga dihadapkan dengan situasi atau
keadaan yang berbeda. Sesuai dengan tujuan perkuliahan, dengan menguasai materi
ragam bahasa, kita bisa memakai bahasa yang tepat untuk bertutur kata dan untuk
sarana penulisan gagasan ilmiah.
Untuk
materi selanjutnya, kita akan membahas tentang ejaan. Ejaan merupakan
penggambaran / pelafalan bunyi bahasa dengan kaidah tulisan / huruf yang
distandarisasikan dan mempunyai makna. Ejaan mempunyai tiga aspek yaitu :
1.
Aspek
fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad
2.
Aspek
morfologis yang menyangkut penggambaran satuan – satuan morfemis
3.
Aspek
sintaksis yang menyangkut penanda berupa tanda baca
Dengan itu, materi ejaan juga
berpengaruh akan tujuan perkuliahan. Ejaan sangat mempengaruhi penulisan
sebagai sarana pengembangan gagasan ilmiah yang merupakan tujuan dari
perkuliahan.
Materi selanjutnya ialah diksi. Diksi
merupakan pilihan kata yang memiliki makna. Dalam penggunaannya, diksi haruslah
tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek yang
diharapkan. Fungsi dari diksi anatara
lain sebagai berikut:
-
Membuat
pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham dengan apa
yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
-
Untuk
mencapai target komunikasi yang efektif.
-
Melambangkan
gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
-
Membentuk
gaya ekspresi gagasan yang tepat dan sesuai sehingga menyenangkan pendengar
atau pembaca.
Adapun
elemen – elemen dari diksi, yaitu:
1. Sinonim
Merupakan kata – kata yang
memiliki persamaan makna.
2. Antonim
Merupakan ungkapan berupa kata,
frase atau kalimat yang maknanya dianggap kebalikan dari makna / ungkapan lain.
3. Polisemi
Sebagai satuan bahasa terutama
kata atau frase yang memiliki makna lebih dari satu.
4. Hiponim
Suatu kata yang maknanya telah
tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan berupa kata, frase atau kalimat
yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan.
5. Hipernim
Merupakan suatu kata yang
mencakup makna kata lain.
6. Homonim
Merupakan kata – kata yang
memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
7. Homofon
Merupakan kata – kata yang
memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
8. Homograf
Merupakan kata – kata yang
memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Berdasarkan penjelasan diatas, penguasaan
diksi juga mempengaruhi akan tercapainya tujuan dari perkuliahan ini. sebab,
dengan diksi kita bisa menggunakan kalimat yang menunjang terbentuknya kalimat
atau penulisan yang tepat sehingga terciptanya pembicaraan / penulisan yang
mudah dimengerti dan sesuai dengan tujuan penulisan / pembicaraan yang kita
kehendak.
Untuk materi selanjutnya, yaitu
mengenai kalimat efektif. Kalimat
efektif merupakan kalimat yang memiliki makna yang lugas dengan menggunakan
pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti
oleh pendengar / pembaca.
Adapun ciri – ciri dari kalimat
efeketif, yaitu:
-
Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus
memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan
Keterangan (K).
-
Kecermatan
dalam pemilihan dan penggunaan kata
Dalam membuat kalimat efektif
jang sampai menjadi kalimat yang ambigu.
Artinya kalimat tidak manimbulkan yafsiran ganda.
-
Kehematan
Hemat disini maksudnya ialah
hemat dalam penggunaan kata, frase atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Karena penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
-
Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat
itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku. Hubungan unsur – unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang
logis dan masuk akal.
-
Kesatuan
dan Kepaduan
Memadukan pernyataan kalimat
sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah – pecah.
-
Kesejajaran
Merupakan bentuk kata atau
imbuhan yang menggunakan kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat
berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
-
Ketegasan
Ketegasan disini artinya ialah
suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat untuk membentuk
suatu penekanan.
Kalimat
efektif akan membantu menyampaikan maksud penulisan / pembicaraan yang kita
sampaikan tanpa memecahkan gagasan dan penafsiran pembaca / pendengar.
Selain
itu, dalam penulisan harus menggunakan alinea. Alinea merupakan suatu kumpulan
kalimat yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu
rangkaian yang membentuk suatu kalimat yang bisa disebut dengan penuangan ide
melalui kalimat yang bersatu dengan topik yang sama. Alinea juga disebut
paragraph atau karangan singkat.
Macam – macam alinea berdasarkan
isinya, antara lain sebagai berikut:
-
Alinea
Persuatif yang berisi promosi sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak
pembaca.
-
Alinea
Argumentatif yang membahas satu masalah dengan bukti – bukti alasan yang
mendukung.
-
Alinea
Naratif yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
-
Alinea
Deskriptif yang menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
-
Alinea
Ekspositoris yang memparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.
Adapun metode pengembangan
alinea, yaitu:
a. Metode Definisi
Yang dimaksud definisi ialah
usaha penulis untuk menerangkan pengertian / konsep istilah terteantu.
b. Metode Proses
Sebuah alinea dikatakan
menggunakan metode proses apabika isi alinea menguraikan suatu proses. Proses
ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan sesuatu.
Urutan harus disusun secara kronologis.
c. Metode Contoh
Dalam gagasan ilmiah, contoh dan
ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh – contoh terurai, lebih – lebih yang
memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk alinea.
d. Metode Sebab – Akibat
Metode ini dipakai untuk
menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya.
Metode ini biasanya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau
analisis.
e. Metode Perbandingan
Kalimat topik berisi perbandingan
dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Karena
topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam
bentuk yang lebih detail.
Materi
alinea dan perkembangannya ini tentu mempengaruhi tujuan perkuliahan. Karena
denngan mengetahui metode pengembangan dari alinea sendiri, penulis bisa
memahami bagaimana menulis suatu gagasan ilmiah dengan menggunakan alinea.
Selanjutnya
kita akan membahas tentang Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah. Sesuai dengan
salah satu tujuan perkuliahan yaitu mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar terutama untuk penulisan gagasan ilmiah, perancanaan penulisan
karangan ilmiah ini sangatlah dibutuhkan untuk memudahkan proses penulisan
karangan ilmiah tersebut. Beberapa langkah yang harus dilalui meliputi:
1.
Memilih
topik
Artinya memilih apa
yang akan menjadipokok pembicaraan. Topik dapat diperoleh dari berbagi sumber
seperti pengalaman, pengamatan, pendapat dan khayalan. Namun sebagian besar
gagasan ilmiah memilih sumber dari pengamatan, pengalaman dan penalaran. Topic
yang dipilih pun harus menarik, tidak terlalu luas atau sempit. Topic yang di
pilih sesuai dengan kemampuan penulisan serta topic yang dikaji hendaknya
bermanfaat.
2.
Merumuskan
tujuan penulisan
Rumusan tujuan
penulisan adalah suatu gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan
penulis dalam penulisan selanjutnya dengan menentukan tujuan penulisan.
3.
Mengumpulkan
bahan
Bahan – bahan yang
diperoleh dari berbagai sumber sebaiknya dicatat dalam kartu – kartu informasi.
Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan penulis dalam mrlacak sumber informasi
dalam penulisannya.
4.
Menyusun
kerangka
Penyusunan kerangka
ini dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang
diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat
garis – garis besar dari suatu karangan yang akan dibahas.
Dengan
pembahasan materi perencanaan penulisan karangan ilmiah ini, kita bisa memahami
bagaimana mengembangkan gagasan ilmiah dengan mudah dan mengetahui langkah –
langkah pembuatan gagasan ilmiah sendiri.
Akhir
dari tahap penulisan karangan ilmiah ialah menyusun kerangka. Kerangka yang
dimaskud ialah kerangka karangan. Seperti yang sudah dijabarkan pada menyusun
kerangka, kerangka dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan
tidak keluar dari tema atau pembicaraan
yang dituju. Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan,
sehingga penulis hanya mengembangkan kerangka tersebut sesuai dari sumber dan
informasi yang diperoleh menjadisebuah karangan yang sesuai tujuan. Dengan
bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianilisa dan dipertimbangan
secara menyuluruh.
Nama: Gita Nurfajriah
Kelas: 3KA30
NPM: 13112183